AKU MASIH MENCINTAINYA

AKU MASIH MENCINTAINYA
SELAMAT DATANG di SAHIRUDIN KAMBOWA

Jumat, 09 Mei 2014

laporan NON mengajar

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Pendidikan dewasa ini telah menjadi kebutuhan masyarakat yang semakin hari semakin terasa arti pentingnya. Namun cukup banyak permasalahan yang dihadapi dalam proses pemenuhan akan pendidikan, salah satu permasalahan yang mendasar yang terjadi di dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah kualitas pendidikan.
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Dunia Pendidikan dewasa ini tengah mendapat sorotan yang sangat tajam berkaitan dengan tuntutan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu sumber daya manusia yang mampu “hidup” di abad ke-21 (Dedeng, 2001:1). Pendidikan sebagai sumber daya insani sepatutnyalah mendapat perhatian secara terus menerus dalam upaya peningkatan mutunya. Peningkatan mutu pendidikan berarti pula peningkatan kualitas sumber daya manusia. Untuk itu perlu dilakukan pembaruan dalam bidang pendidikan dari waktu-ke waktu tanpa henti. Pelaksanaan pembaruan dalam hal ini hendaknya memperhatikan metafora John F. Kennedy yang dikutip oleh Colling (dalam Suyanto, 2003:3), yaitu “Change is a way of life. Those who look to the past or present will miss the future”. Metafora tersebut pantas diterjemahkan dalam kepentingan reformasi pendidikan kita harus tetap berpegang pada tantangan masa depan yang penuh dengan persaingan global.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya untuk mencapai tujuan umum pendidikan, penambahan secara terus menerus baik dalam segi materi, metode evaluasi harus dilaksanakan oleh semua pihak, terutama guru.
Direktorat Pembinaan SMA sebagai bagian intergral dari Direktorat Manajemen Dikdasmen, dituntut untuk dapat berperan aktif dalam merealisasikan tujuan pendidikan nasional tersebut di atas, sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi sebagaimana tercantum dalam Permendiknas No. 14/2005, yang dinyatakan bahwa Direktorat Pembinaan SMA mempunyai tugas melaksanakan penyiapan baha perumusan kebijakan, pemberian bimbingan teknis, supervisi, dan evaluasi di bidang pembinaan sekolah menengah atas.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya untuk mencapai tujuan umum pendidikan, penambahan secara terus menerus baik dalam segi materi, metode evaluasi harus dilaksanakan oleh semua pihak, terutama guru.
Salah satu perubahan yang terlihat jelas telah dilakukan di Indonesia yaitu telah berulang kali terjadi perubahan kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
RSBI SMA Negeri 4 Kendari merupakan salah satu sekolah yang sudah cukup lama berkecimpung dalam dunia pendidikan. RSBI SMA Negeri 4 Kendari adalah salah satu sekolah yang ada di kota Kendari dan sudah banyak melahirkan lulusan-lulusan yang berkualitas dan tidak diragukan lagi akan kemampuannya.
SMA Negeri 4 Kendari sudah cukup memiliki kemampuan yang memadai yaitu didukung dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai untuk melakukan pelayanan pendidikan yang secara maksimal. SMA Negeri 4 Kendari tidak diragukan lagi kemampuannya untuk bersaing dengan SMA lain yang berada di Kota Kendari, sehingga tidaklah mengherankan jika sekolah ini menjadi Rintisan Sekolah Berstandar Internasional.
1.2 Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan
Usaha peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran terus dilakukan. Termasuk dalam hal ini mata kuliah lapangan seperti Kuliah Kerja Profesi (KKP) dan praktek pengalaman lapangan (PPL) menjadi konsentrasi untuk ditingkatkan kualitasnya. Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, penyelenggaraan KKP dan PPL dilaksanakan secara terpadu yang selanjutnya disebut KKP-PPL.
Mata kuliah KKP-PPL mempunyai sasaran masyarakat sekolah, baik dalam kegiatan yang tekait dengan pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. KKP-PPL diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa, terutama dalam hal pengalaman belajar, memperluas wawasan, melatih, dan mengembangkan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan keterampilan, kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan dalam memecahkan masalah.
Kegiatan KKP-PPL disekolah merupakan serangkaian kegiatan KKP-PPL yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa, peserta PPL yang telah dinyatakan berhasil dalam kegiatan pembimbingan dikampus. Kegiatan tersebut meliputi: 1) observasi dan Orientasi; 2) praktek mengajar; 3) partisipasi nonmengajar ; dan 4) ujian akhir praktek mengajar.
Laporan ini memaparkan salah satu kegiatan KKP-PPL di RSBI SMA Negeri 4 Kendari yaitu kegiatan praktek mengajar. Kegiatan praktek mengajar pada dasarnya adalah kegiatan pengimplementasian teori selama kuliah ditambah dengan pembimbingan PPL di dalam kampus. Dalam pelaksanaan praktek mengajar di sekolah ini, mahasiswa KKP-PPL mendapatkan bimbingan dan arahan dari guru pamong. Kegiatan praktek mengajar di sekolah di bagi dalam 3 tahap kegiatan yaitu 1) praktek terbimbing yang dilaksanakan dalam 1 minggu; 2) praktek mandiri dilaksanakan selama 10 minggu; dan 3) ujian praktik dilakasanakan dalam 1 minggu.



BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
KEGIATAN PRAKTIK MENGAJAR
2.1 Persiapan
Persiapan kegiatan praktik mengajar diawali dengan pembuatan perangkat pembelajaran dengan melengkapi administrasi mengajar seperti penyusunan RPP, pencarian buku paket yang telah dijadikan referensi oleh siswa, menyiapkan absen kelas, melihat jadwal jam belajar di masing-masing kelas serta pembagian kelas mengajar bersama teman-teman se-program studi, konsultasi dengan guru pamong, dan tentunya mental yang cukup untuk tampil mengajar. Pembuatan perangkat pembelajaran ini dibawah bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing. Pembimbingan pembuatan perangkat pembelajaran ini mulai dari Perhitungan Minggu dan Jam Efektif,  pembuatan Program Tahunan, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ). Perhitungan Minggu dan Jam Efektif,  Program Tahunan, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)  serta analisis ulangan harian dapat dilihat pada lampiran laporan ini.
Tahap persiapan kegiatan praktik mengajar berlangsung pada minggu kedua pelaksanaan KKP-PPL di sekolah. Persiapan ini berjalan dengan lancar berkat bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing.
2.2 Pelaksanaan PPL (Praktik Terbimbing dan mandiri)
Kegiatan praktik mengajar dibagi dalam 3 tahap kegiatan yaitu praktik terbimbing, praktik mandiri, dan ujian akhir. Selama praktik terbimbing, mahasiswa mendapatkan pembimbingan dan supervisi klinis dari guru pamong. Sedangkan praktik mandiri dilakukan oleh mahasiswa setelah pelaksanaan praktik terbimbing dan dianggap mampu oleh guru pamong. Pelaksanaan praktik terbimbing dan praktik mandiri ini mulai dari tanggal 22  September 2011 sampai dengan tanggal 9 Desember. Dalam kegiatan bimbingan praktik di sekolah, mahasiswa KKP-PPL yang ditempatkan di SMA Negeri 4 Kendari mendapatkan bimbingan dari masing-masing guru pamong yang telah ditunjuk untuk tiap program studi.
Beberapa kegiatan pada bimbingan praktik di sekolah diantaranya adalah:
a)    Pelatihan Keterampilan Mengajar
Pada tahap ini, mahasiswa sebagai calon guru dapat mengintegarsikan atau menerapkan berbagai kemampuan secara utuh dalam situasi nyata di sekolah yang ditempatkan di bawah bimbingan guru pamong. Fokus utama dalam latihan keterampilan mengajar terbimbing adalah untuk persiapan mengajar yang persiapannya adalah siswa.
b)    Pelatihan Tugas-tugas Keguruan, serta Mengajar Secara Mandiri
Pelatihan keterampilan ini dilakukan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran di lokasi KKP-PPL dimana tugas-tugas keguruan yang biasa dilakukan oleh guru ditambah keterampilan keahlian pribadi yang dimiliki mahasiswa.
Mahasiswa KKP-PPL diberi kesempatan secara mandiri untuk menerapkan secara utuh segala kemampuan keguruan dalam situasi nyata di sekolah. Namun guru pamong tetap memantau model pembelajaran yang diterapkan dengan mendiskusikan permasalahan yang ditemui mahasiswa KKP-PPL di lapangan.
c)    Pelaksanaan Ujian Akhir Mengajar
Pelaksanaan ujian akhir mahasiswa KKP-PPL dilaksanakan tanggal 4 Desember 2012 yang dihadiri oleh guru pamong yaitu Ibu Puspadewi Putri, S.Pd. dan serta diketahui oleh bapak Kepala SMA Negeri 4 Kendari yaitu Drs. Tryanto M. S., M.Pd.
2.3 Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi
2.3.1 Kegiatan Observasi Pembelajaran
Minggu pertama melakukan observasi yaitu memeriksa perangkat pembelajaran, sarana dan prasarana sekolah serta mengamati kegiatan mengajar guru di kelas. Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Mengobservasi pembelajaran di kelas dan observasi peserta didik dilakukan hari Rabu minggu pertama yaitu di kelas  XI IA.1 sebanyak 2 jam pelajaran. Dalam proses pembelajaran, guru menggunakan model pembelajaran Langsung. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh siswa dan siswa pun menanggapinya dengan baik, sehingga mereka dapat mengerti dengan mudah apa-apa yang sedang dijelaskan oleh guru. Guru juga memiliki penguasaan kelas yang cukup baik, hal ini ditandai dengan adanya interaksi antara guru dan siswa, banyak siswa yang berlomba-lomba untuk menjawab ketika guru menanyakan materi yang berkaitan dengan pelajaran. Guru memberikan sanksi kepada siswa yang ribut dan hanya bermain-main, misalkan siswa disuruh  menjawab soal latihan. Banyak cara-cara guru dalam mengatasi kelas yang dalam keadaan kacau, misalnya dengan mengeluarkan  suara  yang  lantang  untuk  menenangkan ruangan kelas. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan media dengan baik serta sangat cocok dengan materi yang dibawakan. Guru menguasai materi dengan baik sehingga sebelum waktu habis pembelajaran sudah tuntas yang ditandai dengan diadakannya evaluasi pada siswa setelah menyimpulkan materi pembelajaran. hasil observasinya dapat dilihat pada tabel berikut:



Tabel : Observasi Pembelajaran Di Kelas dan Observasi Peserta Didik
No     Aspek yang diamati    Deskripsi hasil pengamatan
A    Perangkat Pembelajaran
    1    Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)    Sangat baik
    2    Silabus    Sangat baik
    3    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)    Sangat baik
B    Proses Pembelajaran
    1    Membuka pelajaran    Sangat baik
    2    Penyajian materi    Sangat baik
    3    Metode pembelajaran    Sangat baik
    4    Penggunaan bahasa    Sangat baik
    5    Penggunaan waktu    Sangat baik
    6    Gerak    Sangat baik
    7    Cara memotiviasi siswa    Sangat baik
    8    Teknik bertanya    Sangat baik
    9    Teknik penguasaan kelas    Sangat baik
    10    Penggunaan media    Sangat baik
    11    Bentuk dan cara evaluasi    Sangat baik
    12    Menutup pelajaran    Sangat baik
C    Perilaku siswa
    1    Perilaku siswa di dalam kelas    Baik
    2    Perilaku siswa di luar kelas    Baik

a.    Faktor pendukung
Faktor pendukung kegiatan observasi adalah:
1)    Kepala sekolah beserta dewan guru turut membantu mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP) di dalam pengenalan lingkungan RSBI SMA Negeri 4 Kendari
2)    Guru pamong beserta mahasiswa KKP, secara kontinu mendiskusikan tentang bagaimana proses pembelajaran yang hendak diterapkan sesuai dengan karakteristik dan keanekaragaman siswa.
b.    Faktor Penghambat
Dalam bimbingan praktek di sekolah faktor penghambatnya adalah masih kurangnya minat siswa untuk mempelajari mata pelajaran sebelum materi tersebut diajarkan serta mahasiswa praktikan belum mengetahui secara pasti kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang diberikan.
2.3.2 Kegiatan Praktek Mengajar
Kegiatan praktek mengajar pada dasarnya adalah proses pelaksanaan perangkat pembelajaran yang dihasilkan dari pelatihan kegiatan di kampus oleh dosen pembimbing dan di sekolah oleh guru pamong. Guru pamong membimbing dan mengarahkan mahasiswa KKP dalam keseluruhan proses pembelajaran di sekolah dan mahasiswa KKP wajib melaporkan secara periodik tentang kemajuan siswa baik secara individual maupun secara kelompok dan juga pemberian bimbingan di luar jam pelajaran bila diperlukan.
a.    Pelatihan keterampilan mengajar terbimbing
Pada tahap ini mahasiswa sebagai calon guru dapat mengintegrasikan atau menerapkan berbagai kemampuan secara utuh dalam situasi nyata di sekolah yang ditempatkan di bawah bimbingan guru pamong. Fokus utama dalam pelatihan keterampilan mengajar terbimbing adalah untuk persiapan mengajar yang sasaran utamanya adalah siswa. Sedangkan tugas-tugas keguruan berfokus pada pembuatan perangkat pembelajaran. Pada tahap ini mahasiswa KKP secara rutin dibimbing oleh guru pamong baik dalam hal pembuatan perangkat pembelajaran maupun saat mengajar di kelas. setelah selesai proses pembelajaran guru pamong langsung memberikan refleksi pada mahasiswa KKP. 
b. Pelatihan keterampilan tugas-tugas keguruan serta mengajar secara mandiri
Pelatihan keterampilan ini dilakukan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran di lokasi KKP dimana tugas-tugas keguruan yang biasa dilakukan oleh seorang guru ditambah keterampilan keahlian pribadi yang dimiliki praktikan.
Mahasiswa peserta KKP terintegrasi PPL diberi kesempatan secara mandiri untuk menerapkan secara utuh segala kemampuan keguruan dalam situasi nyata di sekolah. Guru pamong secara konsisten dan kontinu mengiringi praktikan dalam pembelajaran dalam kelas serta bersama-sama praktikan membahas solusi permasalahan yang ditemui praktikan di lapangan
Selama proses pembelajaran, baik guru pamong maupun guru kelas selalu membekali mahasiswa dengan memberi arahan-arahan perbaikan pembuatan RPP, perbaikan cara mengajar mulai dari keterampilan mengelolah kelas, mengadakan variasi, berinteraksi dengan siswa dan sebagainya seperti yang tertera dalam buku panduan pelaksanaan PPL
Adapun pelaksanaan praktik mengajar di kelas sebagai berikut:
a)    Kegiatan Pendahuluan
1.    Ketika masuk kelas yang dikerjakan guru adalah melihat keadaan kelas seperti kelengkapan belajar mengajar, dan menanyakan Pekerjaan Rumah (PR) yang telah diberikan.
2.    Guru membuka mata pelajaran dengan cara apersepsi yaitu menanyakan kepada siswa mengenai materi yang telah diajarkan sebelumnya, motivasi dan orientasi materi yang akan diajarkan
3.    Pada saat membuka pelajaran guru memotivasi siswa agar lebih giat belajar demi meraih cita-cita dan masa depan yang cerah
4.     Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
5.    Ketika guru bersangkutan memaparkan materi, perhatian siswa dipusatkan kepada guru dan materi yang akan disajikan.
b)    Kegiatan Inti
1.    Cara guru menyajikan materi pokok pelajaran dengan menggunakan beberapa ketermpilan mengajar dan guru selalu mengaktifkan siswa
2.    Selama pelajaran berlangsung guru selalu memantau siswa apabila memberikan latihan untuk dipersentasikan di papan tulis
3.    Guru selalu mengajukan pertanyaan kepada siswa dan memberi siswa kesempatan dalam menjawab pertanyaan tersebut
4.    Selama pelajaran berlangsung siswa ada yang bertanya bila merasa kurang mengerti atau mengalami kesulitan dalam menyelesaikan latihan yang diberikan, dan suasana dalam belajarpun berjalan sebagai mana mestinya tanpa ada siswa yang mengganggu suasana belajar.
c)    Penutup
1.    Hal yang dilakukan oleh guru dalam mengakhiri pelajaran yaitu menarik kesimpulan
2.    Cara guru menilai hasil belajar siswa melalui tes tulisan
3.    Yang terakhir yaitu memberi tugas untuk dikerjakan di rumah dan menyampaikan materi selanjutnya.
Kesan umum terhadap kegiatan belajar mengajar secara universal, siswa sangat merespon dan aktif dalam proses belajar mengajar sehingga tercipta suasana mengajar yang cukup efisien namun ada siswa-siswa tertentu yang lambat dalam menerima pelajaran namun siswa tersebut dibimbing pada saat pemberian soal latihan.
a.    Faktor Pendukung
Dalam kegiatan praktek mengajar pada minggu ketiga sampai minggu terakhir yang menjadi faktor pendukung yang dirasakan penulis adalah guru pamong dan kepala sekolah serta guru-guru yang lain memberikan bimbingan secara intensif kepada mahasiswa praktikan dalam melaksanakan praktek mengajar di kelas. Di akhir kegiatan pembelajaran guru pamong memberikan refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan mahsiswa PPL.
b.    Faktor Penghambat
Adapun yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan praktek mengajar adalah kurangnya minat siswa untuk membaca materi pelajaran yang belum diajarkan untuk mendukung kegiatan pada saat proses belajar mengajar berlangsung.










BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan hasil Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang terintegrasi dengan Program Pengalaman Lapangan (PPL) dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.    Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi PPL bagi mahasiswa FKIP Unhalu merupakan sarana untuk mempersiapkan diri secara fungsional dan mandiri dalam menggeluti dunia pendidikan sehingga Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang terintegrasi dengan Program Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai persiapan pendahuluan untuk menghasilkan tenaga-tenaga pengajar yang fungsional.
2.    Dewan guru beserta staf tata usaha dan siswa-siswi RSBI SMA Negeri 4 Kendari memiliki kedisiplinan yang tinggi sehingga kegiatan belajar mengajar berjalan lancar.
3.    Pada pembimbingan di kampus mahasiswa peserta Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang terintegrasi dengan Program Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai calon guru dibekali berbagai pengetahuan terutama perangkat pembelajaran yang akan diterapkan di sekolah yang sesuai dengan kurikulum baru yaitu KTSP yang terintegrasi dengan nilai pendidikan anti korupsi.
3.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sumbangkan yaitu:
1.    Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik pada pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang terintegrasi dengan Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang selanjutnya diharapkan kepada semua unsur  penyelenggara yang berkompetensi agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan menuju tercapainya tujuan pendidikan nasional.
2.    Agar semua komponen yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini dapat berpartisipasi lebih aktif  lagi, sehingga kualitas dari kegiatan ini dapat lebih ditingkatkan lagi terutama mata kuliah yang bersangkutan langsung dengan program ini kiranya dapat diajarkan lebih maksimal lagi.
3.    Untuk Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang terintegrasi dengan Program Pengalaman Lapangan (PPL) selanjutnya diharapkan pada saat penempatan lokasi diumumkan kurang lebih 2 minggu sebelum pemberangkatan agar persiapan yang dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang terintegrasi dengan Program Pengalaman Lapangan (PPL) dapat lebih optimal.











RPP Bahasa Indonesia 2013 Kelas X

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan 1 dan 2)

                                         Satuan Pendidikan    : SMAN 4 Kendari
                                         Kelas/Semester    : X/Genap
                                         Mata Pelajaran    : Bahasa Indonesia
Topik                             : Prinsip Bahasa Indonesia
               Waktu        :  4 x 45  menit  

A.    Kompetensi Inti
1.    Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dengan mematuhi norma-norma bahasa Indonesia serta mensyukuri dan mengapresiasi keberadaan bahasa dan sastra Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
2.    Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan memiliki sifat positif terhadap bahasa dan satra Indonesia serta mempromosikan penggunaan bahasa Indonesia dan mengapresiasi sastra Indonesia.
3.    Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang bahasa dan sastra Indonesia serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian bahasa dan sastra yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks).
4.    Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak untuk mengembangkan ilmu bahasa dan sastra Indonesia secara mandiri dengan menggunakan metode ilmiah.

B.    Kompetensi Dasar
3.1     Memahami prinsip Bahasa Indonesia baku serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.
4.1    Menyunting kata, frasa, klausa, dan kalimat sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku.

C.    Indikator Pencapaian Kompetensi
1.    Menjelaskan prinsip bahasa Indonesia baku serta kaidah tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.
2.    Membedakan kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.
3.    Membuat contoh kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.
4.    Menyunting kata, frasa, klausa, dan kalimat sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku.
5.    Melaporkan hasil suntingan di hadapan kelompok lain.
6.    Memberikan tanggapan terhadap hasil suntingan kelompok lain.




D.    Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi  kelompok tentang prinsip bahasa Indonesia diharapkan  siswa dapat:
1.    Menjelaskan prinsip bahasa Indonesia baku serta kaidah tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.
2.    Membedakan kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.
3.    Membuat contoh kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.
4.    Menyunting kata, frasa, klausa, dan kalimat sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku.
5.    Melaporkan hasil suntingan di hadapan kelompok lain.
6.    Memberikan tanggapan terhadap hasil suntingan kelompok lain.

E.    Materi pembelajaran
•    Prinsip bahasa Indonesia baku
•    Kaidah penyusunan kata
•    Kaidah penyusunan frasa
•    Kaidah penyusunan klausa
•    Kaidah penyusunan kalimat

F.    Pendekatan /Model /Metoda Pembelajaran
1.    Pendekatan pembelajaran : Scientific
2.    Metoda Pembelajaran : Diskusi/tanya jawab

G.    Kegiatan Pembelajaran
    Pertemuan ke-1
Kegiatan    Tahapan Pembelajaran    Alokasi Waktu
Pendahuluan    1.    Guru memberikan gambaran tentang pentingnya mengetahui prinsip bahasa baku Indonesia serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia
2.    Guru memberikan apersepsi untuk mengingatkan kembali dan mendorong rasa ingin tahu, berfikir kritis tentang: prinsip bahasa baku Indonesia serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia
3.    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
    10 menit
Inti    Mengamati
•    Siswa membaca teks tentang prinsip bahasa Indonesia baku serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.




    70 menit
Kegiatan    Tahapan Pembelajaran    Alokasi Waktu
    Mempertanyakan
Siswa dimotivasi untuk membuat pertanyaan tentang:
•    Bahasa Indonesia baku serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat.

Mengeksplorasi
•    Siswa mencari dari berbagai sumber informasi tentang bahasa Indonesia baku serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.

Mengasosiasikan
•    Siswa menyimpulkan tentang prinsip bahasa Indonesia baku serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.
•    Siswa menyimpulkan hal-hal terpenting yang berhubungan dengan bahasa Indonesia baku serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.

Mengkomunikasikan
•    Siswa menuliskan laporan kerja kelompok tentang prinsip bahasa Indonesia serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.  
Penutup    1.    Siswa diminta menyimpulkan tentang prinsip bahasa Indonesia serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.
2.    Guru memberikan pekerjaan rumah prinsip bahasa Indonesia serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.
3.    Guru mengakhiri pelajaran dan memberikan pesan untuk selalu belajar dan tetap semangat.
    10 menit

    Pertemuan ke-2
Kegiatan    Tahapan Pembelajaran    Alokasi Waktu
Pendahuluan    1.    Guru memberikan gambaran tentang pentingnya menyunting
2.    Guru memberikan apersepsi untuk mengingatkan kembali dan mendorong rasa ingin tahu, berfikir kritis tentang: menyunting kata, frasa, klausa, dan kalimat sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
3.    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.


    10 menit
Kegiatan    Tahapan Pembelajaran    Alokasi Waktu
Inti    Pertemuan ke-2
Mengamati
•    Siswa mencermati uraian yang berkaitan dengan  konsep dasar bahasa Indonesia baku serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat.

Mempertanyakan
Siswa dimotivasi untuk membuat pertanyaan tentang:
•    Cara menyunting yang baik

Mengeksplorasi
•    Siswa mendiskusikan tentang prinsip bahasa Indonesia baku serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.

Mengasosiasikan
•    Siswa mengevaluasi hasil analisis bahasa Indonesia baku serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.

Mengkomunikasikan
•    Siswa membacakan hasil kerja kelompok di depan kelas, siswa lain memberikan tanggapan.    70 menit
Penutup    1.    Siswa diminta menyimpulkan tentang hasil menyunting yang baik
2.    Guru memberikan pekerjaan rumah menyunting kata, frasa, klausa, dan kalimat sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
3.    Guru mengakhiri pelajaran dan memberikan pesan untuk selalu belajar dan tetap semangat.
    10 menit

H.    Alat / Media / Sumber Pembelajaran
1.    Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X (peminatan)
2.    Buku referensi lain yang menunjang materi prinsip bahasa Indonesia baku serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.
3.    Lembar Kerja siswa
4.    Lembar penilaian

I.    Penilaian Hasil Belajar
1.    Teknik Penilaian     : Pengamatan, tes tertulis
2.    Prosedur Penilaian  :
No    Aspek yang dinilai    Teknik Penilaian    Waktu Penilaian
1.    Sikap
a.    Terlibat aktif dalam pembelajaran
b.    Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
c.     Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur, disiplin, tanggung jawab, dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan ber-argumentasi secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan    Pengamatan    Selama pembelajaran dan saat diskusi dan observasi, LKS
2.    Pengetahuan
•    Kemampuan dalam memahami dan menerapkan  prinsip bahasa Indonesia baku serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.
•    Menyunting penulisan kata, frasa, klausa, dan kalimat sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia bakuyang ditulis oleh temannya  
Pengamatan dan tes tertulis  
•    Selama proses diskusi kelompok dengan lembar pengamatan
•    Presentasi hasil diskusi
3.
    Keterampilan
a.    Membacakan laporan kelompok di depan kelas
b.    Memberikan tanggapan pada hasil kerja kelompok yang lain.  
Pengamatan   
Penyelesaian tugas (baik individu maupun kelompok) dan saat diskusi
                     Mengetahui:                    Kendari, ….   Agustus 2013
Kepala SMAN 4 Kendari,                Guru Mapel Bahasa Indonesia



                       Drs. Tryanto M.S., M.Pd                Sahirudin
                       NIP  196011041983031011            NIP