AKU MASIH MENCINTAINYA

AKU MASIH MENCINTAINYA
SELAMAT DATANG di SAHIRUDIN KAMBOWA

Jumat, 01 Juni 2012

pantun, puisi, iklan

1. PANTUN
a.  Ciri-ciri atau Syarat-syarat Pantun
Menurut Zaidan Hendy (1990), pantun mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) tiap bait terdiri atas empat baris kalimat,
2) tiap baris terdiri atas 4-6 kata atau 8-12 suku kata,
3) baris pertama dan kedua disebut sampiran dan baris ketiga dan keempat disebutisi,sampiran melukiskan alam dan kehidupan sedangkan isi pantun berkenaan dengan maksud pemantun,
4) bersajak silang atau a-b-a-b, artinya bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan bunyi akhir baris keempat,
5) pantun digunakan untuk pergaulan. Maka pantun selalu berisikan curahan perasaan, buah pikiran, kehendak, kenangan dan sebagainya,
6) tiap bait pantun selalu dapat berdiri sendiri, kecuali pada pantun berkait,
7) pantun yang baik, bermutu ada hubungannya antara sampiran dan isi.
Contoh:
Air dalam bertambah dalam,
hujan di hulu belum lagi teduh.
Hati dendam bertambah dendam,
dendam dahulu belum lagi sembuh.
b.  Cara Menulis Pantun
Untuk menulis pantun, hal yang harus diperhatikan ialah
1. membuat topik atau tema
2. membuat isinya Misalnya: ”Dikota yang semakin ramai dan berkembang ini,  ternyata   mempunyai masalah lain yang sangat terkait dengan masalah kesehatan warganya, yaitu sampah yang berserakan di mana-mana . . . dan seterusnya.”
Pengertian dari kalimat di atas mungkin bisa lebih panjang, namun hal tersebut dapat    diringkas dalam dua baris kalimat isi sebagai berikut
Jika sampah dibiarkan berserak,
penyakit diundang, masalah datang.
3. membuat sampirannya.
Misalnya:
Cantik sungguh si burung merak,
terbang rendah di waktu petang.
Kemudian antara sampiran dan isi baru disatukan menjadi;
Cantik sungguh si burung merak,
terbang rendah di waktu petang.
Jika sampah dibiarkan berserak,
penyakit diundang, masalah datang.

2. PUISI
Puisi adalah susunan kata yang indah, bermakna, dan terikat konvensi (aturan) serta unsur-unsur bunyi. Menulis puisi biasanya dijadikan media untuk mencurahkan perasaan, pikiran, pengalaman, dan kesan terhadap suatu masalah, kejadian, dan kenyataan di sekitar kita.
Tahap-tahap penciptaan puisi melalui empat tahap penting, yaitu sebagai berikut:
1. Pencarian ide, dilakukan dengan mengumpulkan atau menggali informasi melalui membaca,  melihat, dan merasakan terhadap kejadian/peristiwa dan pengalaman(pribadi), sosial(masyarakat), ataupun universal(kemanusiaan dan ketuhanan).
2. Perenungan, yakni memilih atau menyaring informasi (masalah, tema, ide, gagasan) yang menarik dari ide yang didapat. Kemudian memikirkan, merenungkan, dan menafsirkan sesuai dengan konteks, tujuan, dan pengetahuan yang dimiliki.
3. Penulisan, merupakan proses yang paling genting dan rumit. Penulisan ini mengerahkan energi kreatif (kemampuan daya cipta), intuisi, dan imajinasi (peka rasa dan cerdas membayangkan), serta pengalaman dan pengetahuan. Untuk itulah, tahap penulisan hendak mencari dan menemukan kata ataupun kalimat yang tepat, singkat, padat, indah, dan mengesankan. Hasilnya kata-kata tersebut menjadi bermakna, terbentuk, tersusun, dan terbaca sebagai puisi.
4. Perbaikan atau revisi, yaitu pembaca ulang terhadap puisi yang telah diciptakan. Ketelitian dan kejelian untuk mengoreksi rangkaian kata, kalimat, baris, bait, sangat dibutuhkan. Kemudian, mengubah, mengganti, atau menyusun kembali setiap kata atau kalimat yang tidak atau kurang tepat. Oleh karena itu, proses revisi atau perbaikan ini memakan waktu lama hingga puisi tersebut telah dianggap ''menjadi'' tidak lagi dapat diubah atau diperbaiki oleh penulisnya.

Contoh:
Indonesia Menangis
Oleh : S. Afandi
Berabad-abad yang lalu, Indonesia menangis
Kinipun tetap menangis
Dahulu menangis karena letusan senapan
Oleh kejamnya sang penjajah
Tetapi kini. Ia menangis
Oleh datangnya bencana silih berganti
Begitu banyak korban dari keganasan bumi yang panas ini
Bahkan bocah-bocah kecil tak tahu dosa ikut menanggung
Oh... Tuhan apa salah kami?
Wahai penguasa......
Apakah kalian tidak lihat bencana-bencana ini
Apakah kalian memang tidak ingin tahu
Wahai penguasa.....
Buka mata kalian
Apakah kalian ingin menambah penderitaan ini
Dengan maling uang rakyat
Yang lagi tenar-tenarnya sekarang ini
Oh Tuhan................
Kapankah penderitaan ini akan berakhir?
Akankah Indonesia akan terus menangis untuk selamanya???




3. IKLAN
1. Cara Membuat Iklan
Menurut Kasali (1995: 83:86) iklan yang bagus paling tidak memenuhi kriteria rumus yang disebut AIDCA. Rumus itu merupakan singkatan dari dari elemen-elemen:
1. Attention (perhatian); iklan harus mampu menarik perhatian khalayak sasaran. Untuk itu, iklan membutuhkan bantuan ukuran, penggunaan warna, tata letak, atau suara-suara khusus.
2. Interest (minat); iklan berurusan dengan bagaimana konsumen berminat dan memiliki keinginan lebih jauh. Dalam hal ini konsumen harus dirangsang agar mau membaca, mendengar, atau menonton pesan-pesan yang disampaikan.
3. Desire(kebutuhan); yaitu mampu menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut.
4. Conviction (kebutuhan); yang artinya iklan harus mampu menciptakan kebutuhan calon pembeli. Konsumen mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh untuk membeli produk tersebut.
5. Action (tindakan); berusaha membujuk calom pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian. Dalam hal ini dapat digunakan kata beli, ambil, hubungi, rasakan, gunakan, dan lain-lain.
Begitu juga golongan target audience atau calon konsumen dan ciri fungsi produk dariklan sangat mempengaruhi pemakaian kata-kata yang akan dipakai. Bahasa yang dipakai untuk iklan yang target audience-nya anak-anak tentu berbeda dengan iklan yang target audience-nya orang dewasa laki-laki .Bahasa yang dipakai untuk iklan rokok tentu berbeda dengan iklan yang dipakai untuk iklan obat masuk angin. Untuk iklan obat masuk angin copywriter dapat menggunakan kata "segeralah minum obat X", namun untuk iklan rokok kata-kata itu tidak dapat digunakan. Di sini yang membedakan adalah ciri fungsi iklan. Obat masuk angin dipakai langsung untuk mengobati penyakit yang sering diidap oleh masyarakat. Sementara rokok digunakan konsumen untuk kenikmatan dan gaya hidup.

2. Ciri ciri iklan yang baik
1. Mempunyai sasaran yang jelas,dengan menentukan target konsumen ada target utama dan target kedua,ini juga untuk menentukan media pasang iklan dan penetapan target konsumen tergantung pada kualitas,harga,distribusi(jangkauan pemasaran).
2. Mempunyai fokus atas hal yang ingin di komunikasikan dariproduk dan jasa yang di iklankan
3. Mempunyai daya tarik tertentu hingga konsumen yang di sasarnya bisa berhenti untuk memperhatikan isi iklan,selain kata kata menarik,daya tarik iklan muncul dari desain layout yang menarik
4. Sajikan iklan dengan menarik karena suatu iklan dengan isi pesan bagus jika tidak di sajikan bagus tak akan menarik.
5. Komunikasi iklan memiliki empat unsur utama yaitu:
a. Pengirim iklan adalah produsen atau dalam bisnis periklanan di wakili biro iklan.
b. Isi iklan dalam iklan ada headline kalimat singkat tidak lebih dari 10 kata dan di  harapkan konsumen langsung dapat banyak informasi mengenai produk dan jasa body copy adalah informasi tambahan bila konsumen tertarik.
c. Media komunikasi tempat iklan di sajikan baik di media cetak,media elektronik atau media lainnya antara lain media internet yang penetrasinya di indonesia masih kurang,billboard dll.
d. Penerima iklan konsumen yang di sasar produk barang atau jasa kita
6. Pilihlah slogan dengan kata kata padat dan berisi yang merupakan gambaran terhadap headline di mana konsumen dapat membaca lebih detail.

Contoh:
swiss-bELHoTel
KENDARI
Akhir pekan seru
Di Swiss-Belhotel Kendari!!!
Dapatkan:
• Gratis makan malam untuk 2 orang di Swiis-Cafe’
• Gratis sarapan pagi untuk 2 orang di Swiss-Cafe’
• Gratis 1 jam karaoke di Denpasar Karaoke
• Gratis antar jemput ke pusat perbelanjaan

Informasi & Reservasi:
Jl. Edi Sabara No. 88 By Pass, Kendari
Tel: (0401) 3128777 Fax (0401) 3127799
Email: kendari@swiss-belhotel.com






Tidak ada komentar:

Posting Komentar